1.
Berbasis
Masyarakat
Rehabilitas
Berbasis Masyarakat adalah layanan
rehabilitas yang memanfaatkan potensi sumber daya masyarakat, strategi ini
dilaksanakan dengan tujuan agar pelayanan rehabilitas dapat dilakukan sedini
mungkin dan merata bagi seluruh masyarakat yang memerlukan.
Rehabilitas
berbasis masyarakat telah di uji coba di Surakarta, dalaksanakan oleh instansi
secara lintas sektoral, yaitu departemen kesehatan dan departemen sosial dan
Depdiknas memberikan pembinaan dan pelatihan kepada kader-kader yang ada di
masyarakat antara lain para pemuda. Tenaga posyandu, PKK, dan tenaga
kesukarelaan lainnya. Pembinaan dalam bidang manajemen rehabilitas dan
pelatihan dalam memberikan layanan kepada masyarakat, para orang tua dan keluarga.
Para
orang tua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus datang pada hari tertentu,
ditempat yang telah ditentukan misalnya Pos Pelayanan Terpadu. Para kader yang
telah dibina datang dalam bentuk tim dengan berbagai keterampilan yang telah
diperolehnya pada saat pelatihan, dengan tugas memberikan petunjuk-petunjuk
kepada para orang tua/keluarga tentang cara-cara memberikan layanan kepada
putra/putrinya yang membutuhkan layanan khusus.
2.
Berbasis
Keluarga
Rehabilitas dalam keluarga merupakan
model layanan rehabilitas yang dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya yang
mengalami ganguan, oarang tua yang dimaksud terlebih dahulu diberi latihan
bagaimana cara memberikan layanan pada anaknya atau keluarga yang membutuhkan
layanan khusus. Model latihan yang diberikan sangat khusus tidak sama dengan
yang diberikan kepada kader-kader dalam layanan rehabilitas berbassis
masyarakat, mereka harus menguasai berbagai layanan untuk berbagai jenis
gangguan.
Orang tua yang telah dilatih oleh
tenaga profesional tertentu dilembaga informal, mereka melakukan praktek
terhadap anaknya/keluarganya dibawah bimbingan yang iontensif, selanjutnya
mereka memberikan layanan dirumah. Secara berkala di adakan eveluasi bersama,
dan tindak lanjut layanan yang diberikan.
3.
Keterampilan/Vokasional
Rehabilitas vokasional yang dimaksud
adalah memberikan kemampuan kepada individu yang membutuhkan layanan khusus
dalam bidang vokasional atauketerampilan. Keterampilan yang ditawarkan kepada
mereka sifatnya individual, sesuai dengan kemampuan yang masih dimilikinya,
dean disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar individu tersebut berada. Dalam
memberikan keterampilan harus dipertimbangkan aspek-aspek fisik, psikologis,
sosial-emosi dan problem yang diamatinya.
Depnaker 1981:14 memberikan defenisi
rehabilitas vokasional yaitu Istilah rehabilitas vokasional berarti bagian dari
suatu proses rehabilitasi secara berkesinambungan dan terkoordinasikan
menyangkut pengadaan pelayanan-pelayanan dibidang jabatan seperti bimbingan
jabatan, latihan kerja, penempatan yang selektif, adalah di addakan guna
memungkinkan para penderita cacat memperoleh kepastian dan mendapatkan
pekerjaan yang layak.
Dari definisi tersebut, maka kegiatan
dalam rehabilitas vokasional meliputi:
1. Kegiatan
Evaluasi
Baik medis, personal,
sosial, maupun vokasional,dengan melalui berbagai teknik oleh para ahli yang
berwenang dan menggunakan data dari berbagai sumber yang ada. Dengan demikian
seseorang yang akan diberikan layanan rehabilitas vokasional terlebih dahulu
harus melalui pemeriksaan, penelitian yang seksama, dari berbagai keahlian.
Melalui kegiatan rehabilitas dapat ditentukan kriteria yang dapat mengikuti
program rehabilitas vokasiona, seperti :
a. Individu
penyandang cacat fisik atau mental, yang mengakibatkan individu terlambat untuk
mendapatkan pekerjaan.
b. Adanya
dugaan yang logis, masuk akal bahwa pelayanan rehabilitas vokasional akan
bermanfaat bagi individu untuk dapat mencari pekerjaan.
2. Bimbingan
Vokasional
Artinya bimbingan
vokasional ialah membantu individu untuk mengenal dirinya dan menerima dirinya
agar dapat menemukan atau memiliki pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan
keadaan yang sebenarnya. Adapun pelayanan-pelayanan yang dapat diberikan dalam
bimbingan rehabilitasi vokasional seperti, misalnya adalah :
a. Bimbingan
dasn konseling yang merupakan proses kontinu selama program keseluruhan
diberikan
b. Pelayanan
pemulihan, pemugaran, fisik, mental, psikologis, dan emosional
c. Pelayanan kepada keluarga karena hal ini perlu
untuk pencapaian penyesuaian terhadap rehabilitas yang diberikan kepada
penderita
d. Pelayanan
penterjemah
e. Pelayanan
membaca, pelayanan orientasi dan mobilitas bagi tunanetra, dan banyak lagi
pelayan-pelayanan yang dapat diberikan dalam kegiatan bimbingan rehabilitas
vokasional.
f. Sebelum
latihan kerja ataupun memberikan bekal keterampilan tenaga rehabilitas,
instruktur, bersama-sama dengan klien dan juga orang tua.
3. Latihan
Kerja
Setelah dilakukan
evaluasi dan pemberian informasi melalui bimbingan tentang dirinya dan
lapanganpekerjaan yang sesuai untuknya. Maka diberikan latihan kerja atau
keterampilan-keterampilan kerja, agar dapat penghasilan untuk menunjang
kebutuhan hidupnya dan meminimkan ketergantungan terhadap orang lain.
4. Penempatan
Kerja dan Follow-up
Setelah mendapat
latihan kerja dan individu sudah memiliki keterampilan-keterampilan bekerja,
maka individu dibantu untuk mendapatkan tempat untuk bekerja baik sebagai
karyawan pemerintah maupun sebagai karyawan perusahaan swasta ataukembali ke
masyarakat dengan berusaha sendiri.
Jenis-jenis keterampilan yang dapat
dilakukan oleh individu yang membutuhkan layanan khusus pada dasarnya
samadengan jenis-jenis keterampilan yang dapat dilakukan oleh orang-orang pada
umumnya, hanya diperlukan layanan yang khusus. Misalnya seseorang yang
mengalami gangguan penglihatan, maka keterampilan yang ditawarkan adalah
jenis-jenis keterampilan yang tidak memerlukan penglihatan, demikian juga
dengan gangguan pendengaran, gangguan motorik. Lain halnya dengan yang
mengalami gangguan mental intelektual, tentunya keterampilan yang sifatnya
sederhana, dan tidak memerlukan pemikiran pemikiran yang rumit,misalnya
menyusun botol, menyapu, menyiram bunga, menyusun buku, stempel pos dan lain
sebagainya.