1.
Pentingnya pengembangan sosial emosional anak
Terdapat
kecenderungan yang sama di seluruh dunia, yaitu generasi sekarang lebih banyak
memiliki kesulitan emosional dari pada generasi sebelumnya sehingga berdampak
pada kemampuan sosialisasinya. Dengan demikian, perlu ada upaya peningkatan
kecerdasan emosional, yaitu usaha-usaha yang diarahkan pada pengembangan dan
peningkatan kualitas emosional anak sehingga mampu mengenali perasaan diri
sendiri dan perasaan orang lain, mampu memotivasi diri sendiri serta mampu
mengelola emosi dan perilaku sosial menjadi lebih baik.
2. Prinsip
– prinsip pengembangan sosial emosional anak
Adapun prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini
menurut Bredekamp dan Coople (Siti Aisyah dkk., 2007 : 1.17 – 1.23) adalah
sebagai berikut :
a. Perkembangan
aspek fisik, sosial, emosional, dan kgnitif anak saling berkaitan dan saling
mempengaruhi satu sama lain.
b. Perkembangan
fisik/motorik, emosi, social, bahasa, dan kgnitif anak terjadi dalam suatu
urutan tertentu yangrelative dapat diramalkan.
c. Perkembangan
berlangsung dalam rentang yang bervariasi antar anak dan antar bidang
pengembangan dari masing-masing fungsi.
d. Pengalaman
awal anak memiliki pengaruh kumulatif dan tertunda terhadap perkembangan anak.
e. Perkembangan
anak berlangsung ke arah yang makin kompleks, khusus, terorganisasi dan
terinternalisasi.
f. Perkembangan
dan cara belajar anak terjadi dan dipengaruhi oleh konteks social budaya yang
majemuk.
g. Anak
adalah pembelajar aktif, yang berusaha membangun pemahamannya tentang tentang
lingkungan sekitar dari pengalaman fisik, social, dan pengetahuan yang
diperolehnya.
h. Perkembangan
dan belajar merupakan interaksi kematangan biologis dan lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
i.
Bermain merupakan sarana penting bagi
perkembangan social, emosional, dan kognitif anak serta menggambarkan
perkembangan anak.
j.
Perkembangan akan mengalami percepatan
bila anak berkesempatan untuk mempraktikkan berbagai keterampilan yang
diperoleh dan mengalami tantangan setingkat lebih tinggi dari hal-hal yang
telah dikuasainya.
k. Anak
memiliki modalitas beragam (ada tipe visual, auditif, kinestetik, atau gabungan
dari tipe-tipe itu) untuk mengetahui sesuatu sehingga dapat belajar hal yang
berbeda pula dalam memperlihatkan hal-hal yang diketahuinya.
l.
Kondisi terbaik anak untuk berkembang
dan belajar adalam dalam komunitas yang menghargainya, memenuhi kebutuhan
fisiknya, dan aman secara fisik dan fisiologis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar