Jumat, 21 Juni 2013

JENIS – JENIS PERALATAN KONVENSATORIS YANG DIGUNAKAN DALAM MEMBERIKAN LAYANAN BAGI ANAK


A.    Jenis – Jenis Peralatan Konvensatoris Yang Digunakan Dalam Layanan Bagi Anak Yang Mengalami Hambatan Ortopedi
Pemberian protease adalah pemberian perangkat tiruan untuk mengganti bagian-bagian dari tubuh yang hilang atau cacat, misalnya kaki tiruan, tangan tiruan, mata tiruan, gigi tiruan, dan sebagainya. Dilihat dari kegunaannya protease bagi penyandang tunadaksa dapat bersifat fungsional (mampu menggantikan funfsi tubuh lain) dan bersifat kosmetik (sebagai pelengkap untuk menambah kepantasan atau keindahan).
1.      Ankle Foot Orthosis (AFO) Anak, Adalah salah satu jenis alat penguat anggota gerak yang berfungsi untuk kondisi Flatt Foot, Genu Varus (pergelangan kaki “O”,genu Valgus (pergelangan kaki “X”,Drop Foot, Congenital Talipes Equino Varus (CTEV), koreksi kaki pada anak Cerebral Palsy (CP). Alat bantu ini di desain dengan memperhatikan aspek patologis, biomekanis dan mekanis. Alat bantu ini dibuat dari bahan polyetilene yang dilapisi soft foam untuk kenyamanan pada saat dipakai pasien dan tersedia berbagai motif warna .
2.      Ankle Foot Orthosis (AFO) Dewasa, merupakan jenis alat penguat yang berfungsi untuk membantu mobilitas pasien Drop foot pasca stroke, Genu Varus,Genu Valgus. AFO ini dibuat dari bahan polyetilene dan polypropilen dilapisi dengan soft foam yang di desain khusus sesuai dengan kasusnya.
3.      Long Leg Brace, adalah alat penguat anggota gerak bawah (tungkai bawah) pada kondisi poliomyelitis, Genu Varum,Genu valgum,Genu Recurvatum, membantu mobilitas pasien pasca fracture. Alat ini di desain dengan bahan duraluminium, stainless steel yang dilengkapi kulit sebagai penguat. Long Leg brace ini memiliki berbagai jenis type knee joint/axis yang disesuaikan dengan kasus.
4.      Knee Ankle Foot Orthosis (KAFO) Dewasa, ortosis (alat penguat) anggota gerak bawah yang berfungsi untuk membantu mobilitas pasien post fracture, genu varum,genu valgum,genu recurvatum,poliomyelitis. KAFO ini dibuat dari bahan polyetilene dengan side bar duraluminium,stainless steel dan berbagai jenis joint yang disesuaikan dengan kasusnya.
5.      Hip Knee Ankle Foot Orthosis (HKAFO), ortosis yang berfungsi untuk membantu mobilitas pasien post fracture, genu varum, genu valgum, poliomyelitis. Dibuat dari bahan duraluminium yang dikombinasikan dengan stainless steel dan tersedia berbagai macam model knee joint.
6.      Hip Knee Ankle Foot Orthosis (HKAFO), alat penguat anggota gerak bawah (tungkai) yang berfungsi untuk membantu mobilitas pasien post fracture/patah tulang, genu varum,genu valgum,poliomyelitis.HKAFO ini dibuat dengan bahan polyetilene yang dirangkai dengan side bar duraluminium .
7.      Thoraco Lumbo Sacral Orthosis (TLSO), adalah spinal ortosis yang berfungsi untuk immobilisasi fracture vertebrae/patah tulang belakang, fracture kompresi,kelainan tulang belakang.TLSO ini dibuat dari bahan polyetilen dengan lapisan soft foam yang bertujuan untuk mencegah kelainan yang lebih lanjut.
8.      Lumbo Sacral Orthosis (LSO), adalah ortosis spinal yang digunakan untuk immobilisasi fracture pada daerah lumbal,fracture kompresi vertebrae,Low Back Pain (LBP). LSO ini di desain dengan bahan polyetilen berlapis soft foam yang elastis dan sesuai dengan profil anatomis lumbal.
9.      Philadelpia Collar, Ortosis yang digunakan untuk immobilisasi fracture/patah tulang bagian leher (cervical). Terbuat dari bahan foam yang lembut dan nyaman yang dilengkapi dengan penguat pada bagian anterior – posterior.
10.  Soft Collar, Ortosis yang digunakan untuk immobilisasi karena cidera ringan pada tulang leher (cervical), terbuat dari bahan soft foam sehingga nyaman digunakan.
11.  Munster Scoliosis Orthosis, Spinal orthosis yang digunakan untuk mengoreksi scoliosis ( kelainan tulang belakang yang membengkok ke lateral/samping). Sistem kerja dengan 3 bagian titik tekan yang bertujuan untuk mengurangi sudut scoliosis sehingga diharapkan tidak akan terjadi kelainan yang lebih lanjut. MSO ini terbuat dari bahan polyetilene/polypropilene yang di desain khusus sesuai dengan derajat scoliosis pasien.
12.  Lumbal Corset, adalah spinal orthosis yang berfungsi untuk immobilisasi daerah lumbal pada kondisi Low Back Pain (LBP),Spondylosis, Spondylolistesis. Ortosis ini didesain dengan bahan elastic yang dilengkapi dengan penguat pada bagian belakang dan tersedia berbagai ukuran (S,M,L,XL,XXL).
13.  Cock Up Splint, ortosis yang digunakan untuk immobilisasi dan support pada wrist (pergelangan tangan) dan fore arm (lengan bawah) yang mengalami cidera, drop hand (spastic & flaccid).
14.  Arch Support, ortosis yang digunakan untuk support telapak kaki yang flatt sehingga akan berpengaruh terhadap keseimbangan dinamis pada saat berjalan.
15.  Knee Support, ortosis yang digunakan untuk support pada knee joint karena Osteo Arthritis (OA),tersedia ukuran S,M,L.
16.  Post Op Knee Brace, Ortosis yang digunakan untuk fiksasi dan immobilisasi pada pasien post operative tibial plateu, post op ACL. Di buat dari bahan soft foam yang dilengkapi dengan penguat sendi di lateral dan medial. Jenis ROM Hinge joint sehingga sudut fleksi /ekstensinya dapat diatur sesuai kebutuhan.
17.  Orthopedic Shoe, adalah sepatu koreksi untuk kelainan kaki pada anak – anak seperti Congenital Talipes Equino Varus (CTEV), ankle valgus/ varus, flatt foot (telapak kaki tanpa arkus/lengkung kaki), club foot. Sepatu koreksi ini dibuat dari bahan kulit berkualitas dengan modifikasi sesuai dengan kasusnya. Tersedia berbagai macam motif dan warna sesuai dengan keinginan pasien.

B.     Penggunaan Prothese ( Alat Bantu)
Perangkat ortopedi adalah perangkat yang berfungsi untuk menguatkan bagian-bagian tubuh yang lemah atau layu. Perangkat tersebut dapat berupa brance dan spint. Dilihat dari fungsinya perangkat ortopedi dapat dibagi menjadi:
1.      Perangkat yang berfungsi sebagai penguat bagian tulang punggung dan badan
2.      Perangkat yang berfungsi sebagai penguat bagian-bagian anggota gerak atas
3.      Perangkat yang berfungsi sebagai penguat anggota gerak bawah.
Adapun fungsi kedua dari alat tersebut antara lain:
1.      Menguatkan dan mengembalikan fungsi
2.      Mencegah agar tidak menimbulkan salah bentuk
3.      Pembatasan gerak
4.      Perbaikan salah bentuk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar