A.
Dinamika
Siswa dalam Belajar
Siswa yang belajar berarti
menggunakan kemampuan kognitif ,afektif , dan psikomotorik terhadap lingkungan. Ada beberapa ahli yang
mempelajari ranah – ranah tersebut dengan hasil penggolongan kemampuan –
kemampuan pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik secara hierarkis.
hasil penelitian para ahli tersebut
berbeda – beda . diantara ahli yang mempelajari ranah – ranah kejiwaan tersebut
adalah Bloom , Krathwohl, dan Simpson. mereka ini menyusun penggolongan perilaku ( kategori perilaku ) berkenaan
dengan kemampuan internal dalam hubungannya dengan tujuan pengajaran . hasil
penelitian mereka dikenal dengan taksonomi instruksional Bloom dan kawan – kawan
. Bloom dan kawan –kawan tergolongpelopor yang mangategorikan jenis perilaku hasil belajar . kebaikan taksonomi
Bloom terletak pada rincinya jenis perilaku yang terkait dengan kemapuan internal dan kata – kata kerja
operasional . jenis perilaku tersebut juga di pandang bersifat hierarkis .
walaupun ada kritik –kritik tentang taksonomi Bloom , kiranya taksonomi
tersebut masih dapat dipakai untuk mempelajari jenis perilaku dan kemampuan
internal akibat belajar .
Ranah kognitif terdiri dari 6 jenis perilaku
sbb:
1. Pengetahuan
2. Pemahaman
3. Penerapan
4. Analisis
5. Sintesis
6. Evaluasi
Ranah efektif terdiri dari 5
prilaku, sbb:
1. Penerimaan
2. Partisipasi
3. Penilaian dan penentuan sikap
4. Organisasi
5. Pembentukan pola hidup
Ranah psikomotor terdiri dari 7
jenis prilaku, sbb:
1. Persepsi
2. Kesiapan
3. Gerakan terbimbing
4. Gerakan yang terbiasa
5. Gerakan kompleks
6. Penyesuaian pola gerakan
7. Kreativitas
Biggs dan telfer berpendapat siswa
memiliki bermacam – macam motivasi dalam belajar. Macam – macam motivasi
tersebut dapat dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu:
1. Motivasi instrumental
2. Motivasi social
3. Motivasi berprestasi
4. Motivasi intrinsic
Motivasi instrumental berarti bahwa
siswa belajar karena didorong oleh adanya hadiah atau menghindari adanya
hukuman.
Motivasi social berarti bahwa siswa
belajar untuk penyelenggaraan tugas, dalam hal ini keterlibatan pada tugas menonjol.
Motivasi intrinsic berarti bahwa
belajar karena keinginannya sendiri. Motivasi instrumental dan motivasi social
merupakan kondisi eksternal, sedangkan motivasi berprestasi dan motivasi
intrinsic merupakan kondisi internal.
Dari segi siswa , maka bila siswa
.memiliki motivasi berprestasi dan motivasi intrinsic, diduga siswa akan
berusaha belajar segiat mungkin. Pada motivasi intrinsic ditemukan sifat
perilaku berikut:
1) Kualitas keterlibatan siswa dalam
belajar sangat tinggi, hal ini berarti guru hanya memelihara semangat
2) Perasaan dan keterlibatan ranah
afektif tinggi, dalam hal ini guna memelihara keterlibatan belajar siswa
3) Motivasi intrinsic bersifat
memelihara diri sendiri
Dengan ketiga sifat tersebut,
berarti guru harus memelihara keterlibatan siswa dalam belajar.
Menurut biggs dan telfer, motivasi
berprestasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu
1. Motivasi berprestasi tinggi
2. Motivasi berprestasi rendah
Siswa bermotivasi berprestasi tinggi lebih berkeinginan
meraih keberhasilan. Siswa tersebut lebih merasa terlibat dalam tugas – tugas,
dan tidak menyukai kegagalan. Dalam hal ini guru harus menyalurkan semangat
kerja keras siswa. Siswa yang bermotivasi berprestasi rendah, umunya lebih suka
menghindarkan diri dari kegagalan. Guru harus mempertinggi motivasi belajar
pada siswa tersebut. Terhadap siswa bermotivasi berprestasi rendah, guru
diharapkan mampu berkreasi dalam kegiatan – kegiatan pemeblajaran.
B.
Dinamika
Guru dalam Kegiatan Pembelajaran
Menurut Biggs dan Telfer di antara motivasi belajar
siswa ada yang dapat diperkuat dengan cara-cara pembelajaran. Acara-acara
pembelajaran yang berpengaruh pada proses belajar dapat ditentukan oleh guru.
Kondisi ekternal yang berpengaruh pada belajar yang penting adalah bahan
belajar, suasana belajar, media dan sumber belajar, dan subjek pembelajar itu
sendiri.
a. Bahan
Belajar
Bahan
belajar dapat berwujud benda dan isi pendidikan. Isi pendidikan tersebut dapat
berupa pengetahuan, perilaku, nilai, sikap, dan metode pemrolehan. Bahan
belajar dapat dijadikan sarana mempergiat belajar. Guru memiliki peranan
penting dalam memilih bahan belajar, pertimbangan-pertimbangan yang perlu
diperhatikan oleh guru adalah sebagai berikut:
1) Apakah
isi bahan belajar sesuai dengan sarana belajar?
2) Bagaimana
tingkatan kesukaran bahan belajar bagi siswa?
3) Apakah
isi bahan belajar tersebut menuntut digunakannya strategi belajar mengajar
tertentu?
4) Apakah
evaluasi hasil belajar sesuai dengan bahab belajar tersebut?
b. Suasana
Belajar
Di
samping kondisi fisik, suasana pergaulan di sekolah juga berpengaruh pada
kegiatan belajar. Guu memiliki peranan penting dalam menciptakan suasana
belajar yang menarik bagi siswa. Beberapa pertimbangan penting dalam rangka
menciptakan suasana belajar adalah sebagai berikut:
1) Apakah
gedung sekolah dan kampus sekolah membuat kenyamanan belajar?
2) Apakah
suasana pergaulan antar-orang tua siswa, pegawai-siswa bersifat akrab dan
tertib?
3) Apakah
siswa memiliki ruang belajar di rumah?
4) Apakah
siswa memiliki grup yang cenderung merusak tertib pergaulan?
c. Media
dan Sumber Belajar
Guru
berperan penting dalam memanfaatkan media dan sumber belajar. Beberapa
pertimbangan dalam pemanfaatan media dan sumber belajar tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Apakah
media dan sumber belajar tersebut bermanfaat untuk mencapai sasaran belajar?
2) Apakah
isi pengetahuan yang ada di surat kabar, majalah, radio, televise, museum,
kantor-kantor dpat dimanfaatkan untuk pokok pembelajaran tertentu?
3) Apakah
isi pengetahuan ada yang bermanfaat bagi pokok bahasan tertentu?
Secara singkat dapat dikemukakan bahwa guru dapat membuat program pembelajaran dengan memanfaatkan media dan sumber belajar di luar sekolah. Pemanfaatan tersebut bermaksud meningkatkan kegiatan belajar, sehingga mutu hasil belajar semakin meningkat (Woolkfolk & Nicolich, 1984: 307-338).
Secara singkat dapat dikemukakan bahwa guru dapat membuat program pembelajaran dengan memanfaatkan media dan sumber belajar di luar sekolah. Pemanfaatan tersebut bermaksud meningkatkan kegiatan belajar, sehingga mutu hasil belajar semakin meningkat (Woolkfolk & Nicolich, 1984: 307-338).
d. Guru
sebagai Subjek Pembelajar
Guru
adalah subjek pembelajar siswa. Sebagai subjek pembelajar guru berhubungan
langsung dengan siswa. Guru memiliki peranan penting dalam pembelajaran.
Diantara peranan guru tersebut adalah sebagai berikut:
1) Membuat
desain pembelajaran secara tertulis, lengkap, dan menyeluruh.
2) Meningkatkan
diri untuk menjadi seorangguru yang berkepribadian utuh.
3) Bertindak
sebagai guru yang mendidik.
4) Meningkatkan
profesionalitas keguruan.
5) Melakukan
pembelajaran sesuai dengan berbagai model pembelajaran yang disesuaikan dengan
kondisi siswa, bahan belajar, dan kondisi sekolah setempat.
6) Guru
berperan sebagai fasilitator, pembimbing belajar, dan pemberi balikan belajar.
Sumber
:
thank you yaaa
BalasHapusiyaaa.. sama - sama..
Hapusmantap (y) .
BalasHapus