A.
Pengertian
bakat khusus
Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh
pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun khusus (Conny
Semiawan, 1987). Bakat umum seringkali merujuk kepada bakat intelektual dan
sering disebut dengan istilah gifted, dan anak yang memiliki bakat intelektual
menonjol sering disebut dengan istilah gifted children. Sedangkan bakat khusus
sering kali disebut dengan talent. Bakat khusus (talent) adalah bawaan
berupa potensi khusus dan jika memperoleh kesempatan berkembang dengan baik,
akan muncul sebagai kemampuan khusus dalam bidang tertentu sesuai potensinya,
dan anak yang memiliki bakat khusus menonjol disebut dengan istilah talented
children.
Dengan bakat, memungkinkan seseorang untuk
mencapai prestasi dalam bidang tertentu. Tetapi untuk mewujudkan bakat ke dalam
suatu prestasi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman, dan motivasi (Conny
Semiawan 1987).
B.
Jenis-jenis
bakat khusus
Conny Semiawan dan Utami Munandar (1987)
mengklasifikasikan jenis-jenis bakat khusus, baik yang masih berupa potensi
maupun yang sudah terwujud menjadi lima bidang, yaitu:
1.
Bakat akademik
khusus, misalnya bakat untuk bekerja dalam angka-angka (numeric), logika bahasa
dan sejenisnya.
2.
Bakat
kreatif-produktif, artinya bakat dalam memciptakan sesuatu yang baru.
3.
Bakat seni,
misalnya mampu menciptakan lagu hanay dalam waktu 30 menit, mampu melukis
dengan sangat indah dalam waktu singkat, dan sejenisnya.
4.
Bakat
kinestetik/psikomotorik, misalnya sepak bola, bulu tangkis, tenis dan
keterampilan teknik.
5.
Bakat sosial,
misalnya sangat mahir melakukan negosiasi, sangat mahir menawarkan suatu
produk, sangat mahir mencari koneksi, sangat mahir berkomunikasi dalam
organisasi, dan sangat mahir dalam kepemimpinan.
C.
Hubungan antara
Bakat dan Prestasi
Perwujudan nyata dari bakat dan kemampuan
adalah prestasi (Utami Munandar 1992) karen bakat dan kemampuan sangat
menentukan prestasi seseorang. Perlu ditekankan bahwa karena bakat masih
bersifat potensial, sesorang yang berbakat belum tentu mampu mencapai prestasi
yang tinggi dalam bidangnya jika tidak mendapatkan kesempatan untuk
mengembangkan bakatnya secara maksimal. Bakat khusus yang memperoleh kesempatan
maksimal dan dikembangkan sejak dini serta didukung oleh fasilitas dan motivasi
yang tinggi, akan dapat terealisasikan dalam bentuk prestasi unggul. Bakat
memang sangat menentukan prestasi seseorang, tetapi sejauh mana bakat itu akan
terwujud dan menghasilkan suatu prestasi, masih banyak variabel yang turut
menentukan.
D.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat Khusus
Conny Semiawa (1987) dan Utami Munandar (1992)
menegaskan bahwa berbeda dengan kemampuan yang mununjuk pada suatu kinarja
(performance) yang dapat dilakukan sekarang. Bakat sebagai potensi masih
memerlukan pendidikan dan latihan agar suatu kinerja (performance) dapat
dilakukan pada masa yang akan datang. Ini memberikan pemahaman bahwa bakat
khusus sebagai potential ability untuk dapat terwujud sebagai kinerja
(performance) atau perilaku nyata dalam bentuk prestasi yang menonjol, masih
memerlukan latihan dan pengembangan lebih lanjut.
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi
perkembangan bakat khusus yang secara garis besar dikelompokkan menjadi faktor
internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam
diri individu. Faktor-faktor internal tersebut adalah:
1. Minat
2. Motif berprestasi
3. Keberanian mengambil risiko
4. Keuletean dalam menghadapi tantangan
5. Kegigihan atau daya juang dalam mengatasi
kesulitan yang timbul
Adapun faktor eksternal adalah
faktor-faktor yang berasal dari lingkungan individu tumbuh dan berkembang.
Faktor-faktor eksternal meliputi:
1. Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri
2. Sarana dan prasarana
3. Dukungan dan dorongan orangtua/keluarga
4. Lingkungan tempat tinggal
5. Pola asuh orang tua
E. PERBEDAAN
INDIVIDU DALAM BAKAT KHUSUS
Dilihat dari aspek apapun, setiap individu memiliki
perbedaan satu dengan yang lain. Demikian juga dalam aspek bakat khusus, setiap
individu juga memiliki bakat khusus masing-masing secara berbeda. Menurut Conny
Semiawan(1987) dan Utami Munandar (1922), perbedaan bakat khusus itu bisa
terletak pada jenis dan juga kualitasnya. Perbedaan dalam jenisnya terlihat
dari kemampuan yang ditunjukan. Misalnya, seseorang memiliki bakat khusus
bekerja dengan angka, yang lain menonjol dalam berbahasa, sementara yang lain
memiliki bakat yang menonjol dalam bidang musik. Sedangkan perbedaan dalam
kualitasnya mengandung makna bahwa diantara individu satu dengan yang lain memiliki
bakat khusus yang sama tetapi kualitas
yang berbeda. Misalnya, diantara dua orang yang sama memiliki bakat khusus
bekerja dengan angka, orang pertama memiliki kemampuan yang lebih unggul
dibandingkan dengan kemampuan orang yang kedua. Hal ini disebabkan tingkat
kecerdasan antara anak yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda.
Karena bakat masih bersifat potensial,
perwujudannya masih sangat memerlukan pembinaan sistematis dan maksimal. Memang
anak yang berbakat dan dengan mudah mewujudkannya kedalam prestasi unggul.
Namun, tidak sedikit anak yang memiliki
bakat yang bagus, tetapi karena tidak
mendapatkan pembinaan dan pengembangan maksimal mengakibatkan prestasinya
rendah. Ini yang sering kali disebut dengan istilah Underachiver.
F. CARA
IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN BAKAT
A. IDENTIFIKASI BAKAT
Identifikasi
bakat pada seseorang merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara sistematik
untuk mengidentifikasi seseorang yang berpotensi dalam suatu bidang. Penggalian
bakat dengan cara mengikuti minat sang anak secara terarah dan jelas tujuannya
akan mampu mengidentifikasi bakat yang dimiliki anak.
Ajarkan anak untuk mengenali dirinya
sendiri, menggali kemampuan dan batasan-batasan yang dimilikinya. Kalau kiranya
yang diminta melenceng sekali dari minat dan kemampuannya (biasanya orang
tualah yang paling memahami arah minat sang anak), maka beri batasan dengan
pemberian alasan yang tepat dan masuk akal buat si anak. Kalau anak masih
meminta mencoba, silahkan dicoba tetapi dengan perencanaan dan pertimbangan yang
baik. Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam tahap identifikasi bakat anak
adalah :
1. Ajak anak untuk menggali minatnya tersebut dengan
berdiskusi/tanya jawab seputar minat tersebut.
2. Gali lebih jauh
dengan mengajak anak untuk mengkaji apa-apa saja yang diperlukan untuk
mengikuti kursus tersebut, baik keterampilan dasar, peralatan, biaya, schedule,
dan lain-lain.
3. Apabila akan
mengambil keputusan, buat perjanjian dengan si anak.
B. PENGUKURAN
BAKAT
Tes
bakat bertujuan membantu memberikan gambaran mengenai kemampuan seseorang di
berbagai area minatnya di bidang-bidang tertentu, untuk kemudian merencanakan
dan membuat keputusan mengenai pilihan pendidikan atau pekerjaan.
Melalui tes bakat diperoleh gambaran mengenai berbagai bidang kemampuan dan minat seseorang. Hasil tes bakat tidak dapat menentukan dengan mutlak pekerjaan atau karir apa yang harus dijalani, juga tidak untuk menjawab pertanyaan yang sangat khusus, misalnya “Apakah saya dapat menjadi seorang guru?”
Melalui tes bakat diperoleh gambaran mengenai berbagai bidang kemampuan dan minat seseorang. Hasil tes bakat tidak dapat menentukan dengan mutlak pekerjaan atau karir apa yang harus dijalani, juga tidak untuk menjawab pertanyaan yang sangat khusus, misalnya “Apakah saya dapat menjadi seorang guru?”
Tes bakat diantaranya dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan,misalnya :
•Apakah saya cocok untuk memilih bidang keguruan
•Manakah bidang yang lebih baik bagi saya?
•Apakah kelebihan dan kekurangan saya, apabila saya ingin menjadi seorang guru?
•Apakah saya cocok untuk memilih bidang keguruan
•Manakah bidang yang lebih baik bagi saya?
•Apakah kelebihan dan kekurangan saya, apabila saya ingin menjadi seorang guru?
Setiap orang mempunyai bakat-bakat
tertentu, masing-masing dalam bidang dan derajat yang berbeda-beda. Guru, orang
tua, pembimbing perlu mengenal bakat anak – anaknya sehingga dapat memberikan
pendidikan dan menyediakan pengalaman sesuai dengan kebutuhan masing – masing.
G. UPAYA
PENGEMBANGAN BAKAT KHUSUS DAN IMPLEMENTASINYA BAGI PENDIDIKAN
Dari sekian banyak peserta didik, ada yang memiliki
kemampuan rata-rata, dibawah rata-rata, dan diatas rata-rata.Biasanya peserta
didik yang memiliki bakat khusus berada dalam kelompok anak yang memiliki
kemampuan di atas rata-rata. Mereka memiliki kemampuan lebih dibandingkan
dengan peserta didik yang lain. Dengan bakat khusus yang dimiliki, mereka mampu
menunjukan prestasi unggul sesuai dengan bakat khusus yang dimilikinya.
Agar dapat mewujudkan bakat khususnya
secara optimal, mereka memerlukan program pendidikan khusus sesuai dengan
bakatnya. Program pendidikan untuk mengembangkan individu berbakat khusus agar
dapat mencapai prestasi unggul, biasanya
dikenal dengan istilah Program Pendidikan Berdiferensi. Program pendidikan ini
merupakan pelayanan diluar jangkauan program pendidkan biasa, agar dapat
merealisasikan bakat dan kemampuan secara optimal, baik untuk pengembangan diri
maupun untuk sumbangan yang berarti bagi kemajuan masyarakat dan Negara(Conny
Semiawan, 1987; Utami Munandar, 1992).
Selain pengembangan melalui program
pendidikan berdeferensiasi, individu yang memiliki bakat khusus juga sangat
memerlukan dukungan maksimal dari lingkungan dengan cara memberikan kesempatan
seluas-luasnya bagi individu untuk mengembangkan bakatnya. Dukungan psikologis
dari lingkungan, seperti dukungan moral dari orang tua, pola asuh orang tua
yang memberikan perasaanbebas untuk berekspresi, kesempatan untuk
mengeksplorasi lingkungan serta penyediaan sarana dan prasarana, sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembangan bakat khusus individu.
Ada sejumlah langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan
bakat khusus individu, diantaranya adalah:
1.
Mengembangkan situasi dan kondisi
yang memberikan kesempatan bagi anak-anak dan remaja untuk mengembangkan bakat
khususnya dengan mengusahakan dukungan baik psikologis maupun fisik.
2.
Berupa menumbuhkembangkan minat dan motif berprestasi tinggi
dikalangan anak remaja dan anak, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah,
maupun masyaraklat .
3.
Meningkatkan kegigihan dan daya
juang pada diri anak dan
remaja dalam
menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan
4.
Menghubungkan program pendidikan
berdiferensi di sekolah dengan kurikulum berdiferensi pula guna memberikan
pelayanan secara lebih efektif kepada anak dan remaja yang memiliki bakat
khusus
Adapun kondisi-kondisi lingkungan yang
bersifat memupuk bakat anak adalah keamanan psikilogis dan kebebasan
psikologis.Anak-anak merasa aman secara psikologis apabila:
1.
Pendidik dapat
menerimanya sebagaimana adanya, tanpa syarat dengan kelebihan dan
kekurangannya, serta memberi kepercayaan padanya bahwa pada dasarnya ia baik
dan mampu.
2.
Pendidik
mengusahakan suasana dimana anak tidak merasa dinilai oleh orang lain. Memberi
penilaian terhadap seseorang dapat dianggap sebagai ancaman, sehingga
menimbulkan kebutuhan akan pertahanan diri.
3.
Pendidik memberikan
pengertian dalam arti dapat memahami pemikiran, perasaan, dan perilaku anak.
Dapat menempatkan diri dalam situasi anak dan melihat dari sudut pandang anak.
Dalam situasi ini anak merasaaman aman untuk mengungkapkan bakatnya.
Pada akhir masa remaja, seseorang sudah
banyak memikirkan tentang apa yang ingin dilakukan dan mampu ia lakukan. Mereka
sudah mulai mengetahui tentang
macam-macam kemungkinan, baik dalam bidang pendidikan maupun dalam pekerjaan
yang sesuai dengan bakatnya. Dengan pengenalan bakat yang dimilikinya dan upaya
pengembangan diharapkan dapat membantu remaja untuk mementukan pilihan yang
tepat dan menyiapkan dirinya untuk mencapai tujuan-tujuannya dalam hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar