Sel merupakan unit atau bagian
terkecil penyusun tubuh makhluk hidup secara struktural, fungsional, dan
hereditas.
Secara STRUKTURAL karena sel menjadi dasar penyusun tubuh makhluk
hidup yang mempunyai bentuk dan ukuran tertentu. Secara FUNGSIONAL
karena sel itu mampu melakukan fungsi-fungsi kehidupan karena di dalam sel
terdapat organel-organel sel yang mampu melakukan fungsi tertentu. Secara HEREDITAS
karena di dalam inti sel, terdapat sifat-sifat keturunan yang akan
diturunkan dari induk ke anaknya saat terjadi reproduksi.
Sel disusun oleh
berbagai senyawa kimia, seperti karbohidrat, protein,lemak , asam nukleat dan
berbagai senyawa atau unsur anorganik. Berikut akan diuraikan tentang komposisi
kimia sel .
1. Karbohidrat
Karbohidrat disusun oleh unsur C ( karbon ), H ( hidrogen ) dan O ( oksigen ).
Karbohidrat merpakan senyawa yang terdapa dalam tubuh dalam jumlahbesar di
dalam tubuh. Karbohidra dibagi ke dalam tiga kelompok , yaitu sebagai
berikut :
a. Monosakarida
Monosakarida merupakan gula sederhana . Sifat dan cirinya adalah rasanya manis,
dapat larut dalam air dan dapat dikristalkan. Monosakarida terdiri dari pentosa
dan heksosa. Contoh pentosa antara lain adalah ribosa, deoksiribosa dan
ribulosa. Adapun heksosa contohnya glukosa, galaktosa dan fruktosa .
b. Disakarida
Disakarida merupakan gabungan dua gula dari gugus monosakarida. Memiliki sifat
rasanya manis, larut dalam air dan dapat dikristalkan. Contoh disakarida adalah:
maltosa, sukrosa dan laktosa .
c. Polisakarida .
Polisakarida merupakan karbohidrat kompleks dengan rantai molekul yang panjang
. Rasanya tidak manis , tidak dapat dikristalkan dan tidak larut dalam
air . jika larut maka akan membentuk suspensi karena ukuran molekulnya
besar.
2. Protein
Protein tersusun atas unsur : C ( karbon ), H ( hidrogen ) dan O ( oksigen )
dan N( nitrogen ) . Protein merupakan polipeptida atau biopolimer yang
tersusun atas asam amino. Ada sekitar 20 macam asam amino sebagai unit dasar
penyusun protein . Asam amino sifatnya larut dalam air , dapat dikristalkan ,
mempunyai titik didih yang tinggi dan dapat bersifat asam atau basa . Protein
berperan sebagai penyusun membran sel dengan bergbung bersama lemak membentuk
senyawa lipoprotein , protein seperti itu dinamakan protein struktural . Selain
itu protein memiliki fungsi yang lain misalnya membentuk enzim dan ini disebut
protein fungsional .
3. Lemak ( lipida )
Merupakan senyawa yang tersusun atas unsur C ( karbon ), H ( hidrogen ) dan O (
oksigen ). Lemak tersusun atas senyawa gliserol dan asam lemak yang
merupakan unit dasar penyusun lemak. Sifat lemak diantaranya tidak larut dalam
air, densitas atau kerapatanna lebih rendah dari air , memiliki viskositas atau
kekentalan yang tinggi . Contoh lemak adalah trigliserida, fosfolipid, steroid
. Fungsi lemak antara lain penyusun membran sel bersama-sama dengan protein,
penyusun hormon kelamin pria seperti testosteron .
4. Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan polinukleotida ( terdiri atas nukleotida-nukleotida )
yang terdiri atas DNA ( Deoksiribonucleic acid ) dan RNA ( Ribonucleic acid ).
Asam nukleat bertindak sebagai penyipan informasi genetik pada sel . Asam
nucleat terdiri atas nukleotida-nukleotida. Setiap nukleotida tersusun atas :
Fosfat , gula pentosa dan basa nitrogen. DNA berperan penting dalam pembentukan
gen pda kromosom adapun RNA berperan penting dalam sintesis protein.
5. Air
Air merupakan senyawa utama dan merupakan senyawa dalam jumlah terbesar
penyusun sel ( 50 – 60 % berat sel ) . Air merupakan bagian esensial cairan
tubuh yang terdiri dari cairan intrasel ( sitoplasma ) , plasma darah dan
cairan ekstraseluler . Air berfungsi sebagai pelarut dan sebagai katalisator
reaksi-reaksi biologis.
6. Vitamin dan
mineral
Vitamin dibutuhkan dibutuhkan dalam jumlah kecil, tetapi harus ada . Peran
vitamin adalah mempertahankan fungsi metabolisme , pertumbuhan dan
penghancur radikal bebas . Contoh vitamin : A, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D,
E, K dan H )
7. Mineral
Mineral merupakan unsur-unsur kimia selain karbon, hidrogen dan oksigen .
Mineral ada yang terdapat dalam jumlah yang besar ( makroelemen ) seperti :
kalsium ( Ca ), fosfor ( P ) , magnesium ( Mg ), natrium ( Na ), klor ( Cl )
dan belerang ( S ). Mineral lain terdapat dalam jumlah sedikit ( mikroelemen )
seperti: zat besi ( Fe ), yodium ( I ), Seng ( Zn ) kobalt ( Co ) fluorin ( F )
. Mineral berfungsi sebagai komponen struktural sel, pemeliharaan fungsi
metabolisme , pengaturan kerja enzim, menjaga keseimbangan asam dan basa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar