A. Pengertian Pendidikan Menolong Diri Sendiri
Dalam pembahasan mengenai menolong
diri sendiri terdapat beberapa istilah yang satu dengan yang lainnya saling
berkaitan. Istilah-istilah tersebut antara lain activities of daily living yang
disingkat ADL, mengurus diri atau merawat diri (self care), dan menolong diri
(self help). Materi ketiga-tiganya tersebut sama atau hampir sama yaitu
pelajaran yang menyangkut kegiatan jasmaniah yang dilakukan sehari-hari secara
rutin.
Suhaeri (1992:18) menjelaskan bahwa
istilah ADL digunakan berkaitan dengan latihan gerak untuk kegiatan sehari-hari
untuk anak tunadaksa. Istilah mengurus diri atau merawat diri digunakan untuk
kontek pembelajaran anak tunagrahita berat. Sedangkan istilah menolong diri
digunakan dalam kontek pembelajaran anak tunagrahita ringan dan sedang.
Pada dasarnya materi ketiga-tiganya sama
atau hampir sama, perbedaannya hanya pada penekanannya yang dilihat pada tujuan
akhir yang ingin dicapai yaitu agar anak dapat melakukan kegiatan sehari-hari
tanpa bantuan orang lain. Mengingat konteks pembahasan penelitian ini tentang
anak tunagrahita sedang maka akan lebih tepat disebut dengan istilah menolong
diri sendiri.
B. Tujuan Pendidikan Menolong Diri Sendiri Untuk Anak
Tunagrahita
Program menolong diri sendiri
memiliki peran sentral dalam mengantarkan peserta didik dalam melakukan
kegiatan untuk dirinya sendiri. Melalui pembelajaran menolong diri sendiri
diarahkan untuk mengaktualisasikan dan mengembangkan kemampuan peserta didik
dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari sehingga untuk kebutuhan dirinya
sendiri sehingga mereka tidak membebani orang lain.
Pembelajaran menolong diri sendiri
sebenarnya mengaktualkan kemampuan dalam kegiatan sehari-hari. Tujuan menolong
diri sendiri diberikan kepada anak tunagrahita agar dapat:
a)
Dapat
hidup secara wajar dan mampu menyesuaikan diri di tengah-tengah kehidupan
keluarga.
b)
Menyesuaikan
diri dalam pergaulan dengan teman sebaya, baik di sekolah maupun di masyarakat.
c)
Menjaga
kebersihan dan kesehatan dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain.
d)
Mengurus
keperluan dirinya sendiri dan dapat memecahkan masalah sederhana.
e)
Membantu
orang tua dalam mengurus rumah tangga, baik dalam kebersihan, ketertiban dan
pemeliharaan dalam rumah tangga.
C.
Prinsip – Prinsip Pendidikan Menolong Diri Sendiri
Untuk Anak Tnnagrahita Ringan, Sedang, dan Berat
Masih menurut Suhaeri (1992:26)
menjelaskan bahwa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan
pembelajaran menolong diri sendiri antara lain:
a)
Pembelajaran
menolong diri sendiri dilaksanakan ketika kebutuhan muncul. Misalnya berikan
pembelajaran ketika anak mau memakai baju.
b)
Bahan
yang diajarkan hendaknya dirumuskan secara operasional. Misalnya “anak belajar
memakai baju” maka harus dispesifikasikan menjadi “anak belajar memakai baju
berkancing”.
c)
Bahan
yang baru hendaknya bersambung dengan bahan sebelumnya. Misalnya belajar
mengancingkan baju merupakan kelanjutan dari anak belajar mengenakan baju.
d)
Satuan-satuan
bahan yang terkecil hendaknya terdiri atas perbuatan-perbuatan. Misalnya
mengancingkan, menanggalkan, memasang, dsb.
e)
Gunakan
bahasa yang sederhana, berikan instruksi satu demi satu, bila perlu dilengkapi
dengan mimik dan isyarat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar