Selasa, 05 Juni 2012

Neorosis


A.    Pengertian Neurosis
         Neurosis kadang-kadang disebut psikoneurosis dan gangguan jiwa (untuk membedakannya dengan psikosis atau penyakit jiwa. Menurut Singgih Dirgagunarsa (1978 : 143), neurosis adalah gangguan yang terjadi hanya pada sebagian dari kepribadian, sehingga orang yang mengalaminya masih bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan biasa sehari-hari atau masih bisa belajar, dan jarang memerlukan perawatan khusus di rumah sakit.
Dali Gulo (1982 : 179), berpendapat bahwa neurosis adalah suatu kelainan mental, hanya memberi pengaruh pada sebagaian kepribadian, lebih ringan dari psikosis, dan seringkali ditandai dengan : keadaan cemas yang kronis, gangguan-gangguan pada indera dan motorik, hambatan emosi, kurang perhatian terhadap lingkungan, dan kurang memiliki energi fisik, dst.
Neurosis, menurut W.F. Maramis (1980 : 97), adalah suatu kesalahan penyesuaian diri secara emosional karena tidak diselesaikan suatu konflik tidak sadar.
Berdasarkan pendapat mengenai neurosis dari para ahli tersebut dapat diidentifikasi pokok-pokok pengertian mengenai neurosis sebagai berikut:
a.       Neurosis merupakan gangguan jiwa pada taraf ringan.
b.      Neurosis terjadi pada sebagian kecil aspek kepribadian.
c.       Neurosis dapat dikenali berdasarkan gejala yang paling menonjol yaitu kecemasan.
d.       Penderita neurosis masih mampu menyesuaikan diri dan mampu melakukan aktivitas sehari-hari.
e.       Penderita neurosis tidak memerlukan perawatan khusus di rumah sakit jiwa.

B.     Faktor Penyebab Neurosis
Sebab – sebab yang utama dari neurosis ini adalah factor psikologis dan cultural, yang menyebabkan timbulnya banyak stress dan ketegangan – ketegangan kuat yang kronis pada seseorang, seperti kenaikan harga BBM yang terjadi saat ini, bagi masyarakat ekonomi lemai ini menimbulkan masalah baginya karena dengan naiknya harga BBM segala yang di beli mahal. Ini bisa menimbulkan stress dan ketegangan, sehinggapribadi mengalami frustasi hebat, konflik – konflik emosional kepatahan fisik sehingga menjadi sakit secara jasmaniah dan pada akhirnya mengalami menal breakdown (kepatahan mental)
Sebab – sebab lain ialah :
1.    Ketakutan yang terus menerus dan sering tidak rasional
2.    Ketidak seimbangan kepribadian.
3.    Rasa takut terhadap sebuah kegagalan yang ia lakukan secara bertubi-tubi.
4.    Adanya tekanan-tekanan terhadap emosi negatif yang dia terima akibat kesalahan yang ia perbuat, namun hal itu semua tidak dapat dipastikan berjalan secara lancar
5.    Neurosis ini bisa juga disebabkan dorongan seksualyang tidak puas atau terhambat.
Sehingga semua penyebab itu menimbulkan konflik batin, ketakutan serta adanya rasa kecemasan.

C.    Tanda – Tanda Neurosis
         Penderita mengalami gangguan dengan gejala berikut :
1.      Penderita tidak mempu mengedakan adaptasi terhadap lingkungan.
2.      Tingkah lakunya jadi abnormal dan aneh – aneh. Akan tetapi kebanyakan dari mereka itu belum memerlukan hospitalisasi (perawatan di rumah sakit jiwa)
3.      Penderita biasanya tidak mengerti dirinya sendiri
4.      Membenci dirinya sendiri
5.      Reaksi rasa was-was yang selalu diliputi keresahan yang tidak tentu arah atau tidak menentu.
6.      Seringnya mengeluarkan keringat secara berlebihan, terutama dibagian telapak tangan.
7.      Dalam lingkungan masyarakat sering merasa terasingkan (minder), Ia merasa tidak mampu bergaul dengan keadaan disekitarnya.
8.      Takut salah dalam setiap kali mengambil keputusan ataupun sulit melakukan konsentrasi dalam mengambil setiap keputusan.
        
D.    Beberapa Kasus Neurosis
Bapak psikosonalisis “Simund Freud” mengatakan seorang yang menderita neurosis akan bersifat sejujurnya walaupun apa yang ia katakan bersifat aneh ataupun tidak masuk akal karena sering kali apa yang ia katakan itu jorok, naif, dan gila-gilaan.
            Beberapa kasus neurosis adalah :
1.      Seorang anak kembar di Semarang bunuh diri karena kembarannya rengking satu, sedangkan dia tidak. Jiwa anak tersebut sangat tertekan. Karena dalam hal ini ia tidak mampu nengerti dirinya sendiri dan keinginannya ia harus sama dengan kembarannya tersebut. Dan untuk keluar dari masalahnya ia lebih memilih jalan pintas yaitu bunuh diri.
2.      Di daerah Gunung Kidul, adapula beberapa kasus bunuh diri terutama bunuh diri dengan gantung diri. Kasus bunuh diri ini menurut Prof. Suryo (Pemlik RSJ Khusus Puri Nirala, Yogjakarta) adalah karena neurosis. Disana ada kepercayaan kalau ada gejala suatu langit, di daerah tersebut esok harinya pasti ada penduduk yang bunuh diri dengan gantung diri. Namun sampai sekarang penyebabnya sulit diketahui.

Upaya Pencegahan Neurosis
            Neurosis merupakan suatu penyakit yang longlife, artinya bisa diderita seumur hidup, hanya gejalanya bisa merendah atau meninggi. Seseorag yang sudah menderita neurosis sulit utuk sembuh secara sempurna. Neurosis basa ditolong dengan memberikan obat untuk menenangkan dirinya namun iu hanya langkah awal untuk melakuan pencegahan, hal berikutnya yang dilakuan dengan memberikan terapi kejiwaan kepada sipenderita melalui jasa psikiater. Namun tidak lupa juga diberikan bimbingan utntuk melakukan pendekatan kepada sang pencipta dengan membiasakan beribadah.